Kamis, 15 November 2018

REAKSI SUBSTITUSI


         Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom atau gugus atom oleh atom atau gugus atom lain. Jadi dalam reaksi substutisi suatu atom atau gugus atom yang terdapat dalam rantai utama akan meninggalkan rantai utama tersebut dan tempatnya yang kosong akan diganti oleh atom atau gugus atom yang lain. Berdasarkan pereaksi yang yang dipergunakan, reaksi substitusi dapat dibedakan menjadi (a) reaksi substitusi radikal bebas; (b) reaksi substitusi nukleofilik; dan (c) reaksi substitusi elektrofilik.
        Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom senyawa hidrokarbon oleh atom senyawa lain. Reaksi substitusi pada umumnya terjadi pada senyawa jenuh (alkana). Alkana dapat mengalami reaksi substitusi dengan halogen. Reaksi substitusi juga dapat diartikan sebagai  reaksi dimana berlangsung penggantian ikatan kovalen pada suatu atom karbon. Reagensia pengganti dan gugus lepas yang meninggalkan substrat dapat berupa nukleofil atau elektrofil (atau radikal bebas). Secara umum, reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut:  
 R - H    +   X2  →  R – X     +    H – X
Contoh:
CH3-CH3 (g) + Cl2 (g)  →  CH3-CH2-Cl (g)  +  HCl (g)

1       1. Reaksi Substitusi Radikal Bebas
    Reaksi substitusi radikal bebas terjadi apabila gugus yang mengganti adalah radikal bebas. Pereaksi radikal bebas adalah atom atau gugus atom yang mengandung sebuah elektron yang tidak berpasangan. Pereaksi radikal bebas umumnya digunakan pada reaksi yang menyebabkan pemutusan homolitik dari substrat. Reaksi ini dimulai dengan pembentukan radikal bebas yang reaktif. Radikal tersebut beresaksi dengan molekul lain membentuk radikal bebas baru yang meneruskan reaksi berikutnya. Contoh reaksi substitusi radikal bebas adalah reaksi antara metana dengan gas klor mengasilkan monoklor-metana dan asam klorida.
2.  Reaksi Substitusi Nukleofilik
       Reaksi substitusi nukleofilik terjadi apabila gugus yang mengganti merupakan pereaksi nukleofil. Contoh reaksi substitusi nukleofilik adalah reaksi antara etanol dengan asam bromida menghasilkan etil-bromida.
                                               

 Reaksi Substitusi Nukleofilik Suatu nukleofil (Z:) menyerang alkil halida pada atom karbon hibrida-sp3 yang mengikathalogen (X), menyebabkan terusirnya halogen oleh nukleofil. Halogen yang terusir disebut gugus pergi. Nukleofil harus mengandung pasangan elektron bebas yang digunakan untuk membentuk ikatan baru dengan karbon. Hal ini memungkinkan gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron yang tadinya sebagai elektron ikatan. Ada dua persamaan umum yang dapat dituliskan:


 Contoh masing-masing reaksi adalah:

Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik Pada dasarnya terdapat dua mekanisme reaksi substitusi nukleofilik. Mereka dilambangkan dengan SN2 adan SN1. Bagian SN menunjukkan substitusi nukleofilik, sedangkan arti 1 dan 2 akan dijelaskan kemudian.
A.  Reaksi SN2
Mekanisme SN2 adalah proses satu tahap yang dapat digambarkan sebagai berikut:


 Nukleofil menyerang dari belakang ikatan C-X. Pada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon. Notasi 2 menyatakan bahwa reaksi adalah bimolekuler, yaitu nukleofil dan substrat terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi dalam mekanisme reaksi.
Mekanisme reaksi SN2 hanya terjadi pada alkil halida primer dan sekunder. Nukleofil yang menyerang adalah jenis nukleofil kuat seperti -OH, -CN, CH3O-. Serangan dilakukan dari belakang. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh reaksi mekanisme SN2 bromoetana dengan ion hidroksida berikut ini

Peranan gugus tetangga pada mekanisme reaski SN2
Sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi, dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat. Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai ―anchimeric assistance
Adapun ciri reaksi SN2 adalah:
1. Karena nukleofil dan substrat terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi, maka kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi kedua spesies tersebut.
2. Reaksi terjadi dengan pembalikan (inversi) konfigurasi. Misalnya jika kita mereaksikan (R)-2-bromobutana dengan natrium hidroksida, akan diperoleh (S)-2-butanol.Ion hidroksida menyerang dari belakang ikatan C-Br. Pada saat substitusi terjadi, ketiga gugus yang terikat pada karbon sp3 kiral itu seolah-olah terdorong oleh suatu bidang datar sehingga membalik. Karena dalam molekul ini OH mempunyai perioritas yang sama dengan Br, tentu hasilnya adalah (S)-2-butanol. Jadi reaksi SN2 memberikan hasil inversi.
3. Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau primer, dan lambat jika R adalah gugus tersier. Gugus R sekunder mempunyai kecepatan pertengahan. Alasan untuk urutan ini adalah adanya efek rintangan sterik. Rintangan sterik gugus R meningkat dari metil < primer < sekunder < tersier. Jadi kecenderungan reaksi SN2 terjadi pada alkil halida adalah: metil > primer > sekunder >> tersier.

B. Reaksi SN1
Mekanisme SN1 dalah proses dua tahap. Pada tahap pertama, ikatan antarakarbon dengan gugus pergi putus.

Gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, dan terbentuklah ion karbonium. Pada tahap kedua (tahap cepat), ion karbonium bergabung dengan nukleofil membentuk produk

 Pada mekanisme SN1, substitusi terjadi dalam dua tahap. Notasi 1 digunakan sebab pada tahap lambat hanya satu dari dua pereaksi yang terlibat, yaitu substrat. Tahap ini sama sekali tidak melibatkan nukleofil.
Mekanisme reaksi SN1 hanya terjadi pada alkil halida tersier. Nukleofil yang dapat menyerang adalah nukleofil basa sangat lemah seperti H2O, CH3CH2OH. Pada reaksi SN1 terdiri dari 3 tahap reaksi. Sebagai contoh adalah reaksi antara t -butil bromida dengan air.

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Kecepatan reaksi akan ditentukan oleh seberapa cepat halogenalkana terionisasi. Karena tahapan awal yang lambat ini hanya melibatkan satu spesies, maka mekanisme ini disebut sebagai SN1 – substitusi, nukleofilik, satu spesies yang terlibat dalam tahap awal yang lambat.
Berikut ini adalah ciri-ciri suatu reaksi yang berjalan melalui mekanisme SN1:
a. Kecapatan reaksinya tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. Tahap penentu kecepatan reaksi adalah tahap pertama di mana nukleofil tidak terlibat.
b. Jika karbon pembawa gugus pergi adalah bersifat kiral, reaksi menyebabkan hilangnya aktivitas optik karena terjadi rasemik. Pada ion karbonium, hanya ada a gugus yang terikat pada karbon positif. Karena itu, karbon positif mempunyai hibridisasi sp2 dan berbentuk planar. Jadi nukleofil mempunyai dua arah penyerangan, yaitu dari depan dan dari belakang.
                    
 3.  Reaksi substitusi elektrofilik
                 Reaksi substitusi elektrofilik merupakan reaksi pergantian elektrofil. Elektrofil merupakan kebalikan dari nukleofil. Elektrofil merupakan spesi yang tertarik pada muatan negatif. Jadi elektrofil merupakan suatu asam Lewis. Pada umumnya reaksi substitusi elektrofilik yang disubstitusi adalah H+ atau asam Lewis. Reaksi SE dapat terjadi pada senyawa benzena atau benzena tersubstitusi. Contoh reaksi SE benzena, meliputi: nitrasi, sulfonasi, halogenasi, alkilasi, asilasi, reaksi substitusi elektrofilik substituen EDG benzena monosubstitusi, reaksi substitusi elektrofilik substituen EWG benzena monosubstitusi dan reaksi substitusi elektrofilik benzena disubstitusi.
Permasalahan yang ditimbulkan :
1. Bagaimana perbandingan mekanisme substitusi SN1 dan SN2 dengan keadaan-keadaan lain, seperti keadan pelarut, struktur, dan nukleofil secara spesifik ?
2. Berdasarkan penjelasan di atas, Mengapa gugus tetangga berpengaruh terhadap reaksi nukleofilik?
3. Mengapa pada senyawa aromatik terjadi reaksi substitusi?

Referensi
Fessenden, R.J dan J.S Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 1 Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga.

Oxtoby, D. W., H. P. Gillis dan N. H. Nachtrieb. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Kempat Jilid I. Jakarta: Erlangga.





27 komentar:

  1. Terima kasih cel.
    Saya akan mencoba menjawab
    1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas materinya. Menurut saya nomor 3 itu dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  3. terima kasih atas paparan materinya
    menurut saya, jawaban tiap masalah anda
    1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  4. Thankyouuu xel mau coba jawab soal no 2
    Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  5. Halo excel. Saya akan menjawab pertanyaan 1 dan 2:
    1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  6. Terima kasih atas pemaparannya.
    Baiklah saya akan menjawa pertanyaan no. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi

    BalasHapus
  7. Terimakasih cel,menurut saya
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  8. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  9. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  10. Terimakasih excel,
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi.

    BalasHapus
  11. Terimakasih Excel. Saya akan menjawab pertanyaan 1 dan 2:
    1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  12. sebelumnya teri kasih atas materinya, baiklah saya akan membantu menjawan nomor 2, yaitu Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  13. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  14. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  15. Saya akan coba menjawab no 1,menurut literatur yg saya baca, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi

    BalasHapus
  16. Hai kut terima kasih atas pemaparannya.
    Baiklah saya akan menjawa pertanyaan no. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi

    BalasHapus
  17. Saya akan jawab soal nomor 2.
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus tetangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  18. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  19. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  20. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  21. Hai excel, terimakasih atas materinya. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2
    Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  22. Terimakasih Excel. Saya akan menjawab pertanyaan 1:
    1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi

    BalasHapus
  23. terima kasih atas materinya. Menurut saya nomor 3 itu dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  24. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  25. Terimakasih materinya
    Saya akan menjawab no 3 yaitu . Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  26. 1. Menurut literatur, pada struktur halida primer mekanisme SN2 terjadi sedangkan SN1 tidak, pada struktur halida sekunder mekanisme SN 1 dan 2 kadang-kadang terjadi,pada struktur halida tersier mekanisme SN2 tidak terjadi sedangkan mekanisme SN1 terjadi
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus
  27. thankyou cel materinya saya coba jawab
    2. Peran gugus tetangga dalam reaksi nukleofilik adalah dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Peningkatan ini diketahui dengan membandingkan laju reaksi pada gugus teangga dengan senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    3. Hal ini dikarenakan pada senyawa aromatik rantainya tertutup yang mana pada bagian cincin terjadi delokalisasi elektron sehingga lebih banyak terjadi reaksi substitusi

    BalasHapus